Saya sebenarnya tidak suka memasak pakai bumbu instan terutama karena mengandung msg, walaupun pernah coba bumbu instan biasanya gak diulangi lagi, karena rasanya yang gak natural dan vetsin sekali. Paka vetsin, bumbu penyedap roy**, masa**, sa** dan lainnya gak ada dalam menu masakan. Cukup bumbu dan rempah-rempah saja.
Tapi akhir-akhir ini saya sudah mulai keranjingan pakai bumbu instan. Awalnya ada temen yang cerita kalau masak sop, lebih mantap ditambah bumbu bamboe sop. Saya tertarik coba, masak sop ayam dengan bumbu bawang putih, bawang merah, lada ditambah bumbu bamboe sop. Yap memang mantapz. Terlebih saya baca nih bumbu bebas pengawet dan msg. Waah masuk kriteria bumbu ideal nih. Lagi pula melihat bentuknya yang bukan bubuk, tapi racikan bumbu dan rempah yang sudah dihaluskan dan ditumis, bumbu ini cukup meyakinkan untuk dicoba lebih lanjut.
Percobaan berlanjut dengan bumbu nasi goreng, yapz nasi goreng bamboe sukses jadi menu favorit keluarga. Nasi goreng saya diklaim suami dan anak-anak lebih enak daripada nasi goreng yang dijual di warung nasgor terkenal di kota saya.
Tapi biasanya saya tidak hanya menggunakan bumbu bamboe sebagai bumbu tunggal, karena saya tetap menggunakan bumbu asli dengan ditambahkan bumbu bamboe sebagai sentuhan pelengkap. Sebenarnya bumbu bamboe ini sudah cukup lengkap dan enak digunakan sebagai bumbu tunggal. hanya saja saya kurang puas jika memasak tanpa menggunakan bumbu-bumbu segar racikan sendiri.
Percobaan berlanjut ke bumbu sayur asem, lagi-lagi sukses. Sekarang rasanya ada yang kurang kalau masak sayur asem tanpa bumbu bamboe sayur asam, juga saya lebih pede masak sayur asem kalau ada keluarga suami berkunjung ke rumah. Yakin rasanya akan pas dan enak.
Next bumbu sambal goreng, rendang, gulai,
kare sudah saya coba juga. Overall semuanya enak, cuma kalau saya tidak
ada perubahan signifikan dengan penambahan bumbu tersebut. Jadi tanpa
tambahan bumbu bamboo juga rasanya sudah seperti itu, mungkin karena masakan
saya sudah enak, hahaha . . .
Oks, selain bumbu yang sudah saya sebut di
atas, ada juga bumbu ayam goreng. Satu
sachet bumbu bamboe ayam goreng, cukup untuk satu ekor ayam ukuran sedang. Masaknya mudah dan rasanyapun enak
(recomended).
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan
adalah bumbu bamboe ini kandungan garamnya sudah cukup pas, sehingga umumnya
tidak perlu ditambah garam lagi. Jadi
jangan coba-coba tambah garam sebelum dicicip, bisa-bisa masakan jadi terlalu
asin.
Last, untuk saudara-saudari yang baru
belajar memasak dan merasa masakannya kurang sedap tanpa penyedap, bumbu bamboe ini sangat saya rekomendasikan untuk dicoba sebagai bumbu pelengkap (alias
bumbu pemantap) karena kita cukup menggunakan bumbu seadanya saja lalu ditambahkan bumbu bamboe rasanya langsung perfecto. Sedangkan untuk yang sibuk dan tidak sempat meracik
bumbu, bumbu ini saya rekomendasikan
juga untuk digunakan sebagai bumbu tunggal.
Sehingga keluarga dapat tetap makan masakan rumah, walaupun ibunya sedang
repot. Dan karena produk ini bebas
pengawet dan msg maka lebih aman dikonsumsi daripada makanan yang beli
jadi. Makanan jadi memang cukup enak
untuk dimakan sekali-kali tapi kalau tiap hari selain tidak aman untuk
kesehatan juga tidak aman dikantong, terutama untuk pegawai yang penghasilannya
pas-pasan seperti saya.
Bumbu ini dijual dengan harga Rp. 6000,-an
per bungkus, dan di kota saya swalayan Giant yang menyediakan bumbu ini dengan varian
cukup lengkap.
Baca juga : Review Bumbu Bamboe Saus Lada
Hitam.
Selamat Mencoba.
Semoga Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment