loading...

Tuesday, November 17, 2015

Review Lampu LED Philips, Panasonic dan Shinyoku

Saya tertarik menulis review tentang lampu LED ini berawal dari kekesalan saya terhadap suatu merk lampu LED yang mulai rusak satu persatu di rumah saya.
Saya pertama kali membeli lampu LED ini pada pertengahan tahun 2013, tepatnya ketika kami membeli sebuah rumah dan melakukan rehab total termasuk mengganti seluruh lampunya.
Waktu itu kami tertarik membeli lampu LED karena terpengaruh iklan tentang hemat listrik dan tahan lamanya sebuah lampu LED, iklan lampu LED Phillips bahkan memperlihatkan lampu yang sangat tahan lama sampai mampu menemani si pemilik rumah dari kanak-kanak sampai tua/beruban.
Kami mulai menempati rumah baru pada bulan Oktober 2013, dan menggunakan lampu LED untuk sekitar 17 titik lampu mulai dari 5 watt sampai dengan 11 watt.  Waktu itu lampu LED masih baru diperkenalkan, harganya mahal dan sulit didapatkan.   Kami membelinya tidak sekaligus, karena rumah juga belum langsung ditempati.  Awalnya hanya membeli merk Phillips, namun suatu waktu stok Phillips habis dan kami ditawarkan merk Panasonic.  Karena rumah sudah hampir ditempati akhirnya kami membeli juga merk Panasonic yang harganya juga lebih murah dibanding Phillips. Terakhir kami ditawari juga lampu LED merk Shinyoku yang harganya jauh lebih murah, dan kami membelinya.  Setiap lampu yang dibeli diberi tanggal pembelian menggunakan spidol permanen oleh toko, karena ada garansi setahun diganti bila rusak.
Lampu LED Phillips berjumlah sekitar 6 atau 7 buah, lampu Panasonic 5 buah, dan Shinyoku 5 buah.

Semua lampu cukup memuaskan pada awalnya, terang dan bayaran listrikpun lebih ringan.  Untuk hemat listrik dan terangnya, semua lampu LED cukup memuaskan.  Untuk watt yang sama lampu phillips yang terasa paling kurang terangnya, panasonic dan shinyoku lebih memuaskan.

Mulai satu tahun berlalu, satu merk lampu mulai rusak tepat 1 minggu setelah tanggal garansi berakhir,  sehingga kami tidak bisa mendapatkan penggantian.  Yang rusak Lampu LED Merk Phillips.  Hingga saat ini sudah sekitar 4 atau 5 buah lampu LED yang rusak dan semuanya merk Phillips.  Artinya hampir semua lampu Phillips yang kami beli sudah mati. Sedangkan merk Panasonic dan Shinyoku belum ada satupun yang rusak.  Saya yakin lampu Phillips yang saya beli bukan tiruan, karena waktu itu lampu LED baru diperkenalkan dan saya membelinya dari alfamart dan toko listrik yang terpercaya.

Yang lebih mengecewakan lagi saya membeli lampu phillips dengan harga yang paling mahal sekitar 59 ribu untuk yang 5 watt sampai dengan 100 ribuan untuk watt yang lebih besar.  Atau mungkin Phillips mengalami gagal produksi pada waktu itu?

Sepertinya Phillips sekarang sudah mengganti tema iklannya, karena jangankan mau menemani sampai tua, baru 2 tahan saja sudah hampir gugur semua.  Saya tidak bermaksud menjelekkan Phillips karena sebelumnya saya menggunakan lampu tabung phillips untuk rumah yang lama, dan saya cukup puas.  Sudah belasan tahun kami menjadi pelanggan setia phillips bahkan magic com pun kami masih menggunakan merk Phillips, tapi untuk lampu LED ini kami rasa phillips masih belum cukup baik.

Tapi review ini hanya berlaku untuk LED yang lama, karena mungkin sekarang Phillips sudah memperbaiki produksinya dan bisa jadi lebih awet dari yang lainnya.

Kami akan tetap menggunakan lampu LED karena terangnya bagus dan hemat energi, tapi sepertinya kami tidak akan beli Phillips lagi, terakhir kami mengganti semua lampu yang rusak dengan lampu LED merk Shinyoku.  Karena jauh lebih ekonomis dan terbukti awet tentunya.


Sekian review saya, Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih sudah Berkunjung.

Sunday, November 8, 2015

Review Natur E

Saya sudah lama mengenal Natur E dan sesekali mengonsumsinya.  Tapi baru akhir-akhir ini saya benar-benar merasakan manfaatnya.  
Terakhir saya browsing di internet ternyata tidak hanya review positif yang didapat, tetapi juga negatif. Saya tidak punya kepentingan apapun dengan produsen Natur E, hanya ingin berbagi pengalaman dan pemikiran tentang produk yang satu ini menurut pola pikir saya.

Dulu waktu hamil, dokter selalu menyarankan saya rajin minum vitamin E untuk mengurangi strechmark di perut, karena kulit saya termasuk cepat pecah (strechmark) dan rasanya agak perih pada saat bulan-bulan terakhir kehamilan.  Minum natur E membuat kulit perut saya terasa lebih nyaman dan tidak perih walaupun perut membesar.  Waktu itu kebetulan tumit saya pecah-pecah, dan sejak rajin minum natur E untuk kepentingan kulit perut, ternyata tumit saya pun membaik.

Belajar dari pengalaman tersebut, kalau tumit pecah-pecah saya segera minum natur E untuk mengatasinya.  Orang-orang ada yang mengatakan bahaya mengonsumsi suplemen seperti natur E, tetapi secara pribadi saya kurang sependapat.  Saya bukan orang yang menyukai cara instan untuk cantik, saya anti whitening, produk kosmetik yang saya pergunakan berlabel MUI dan tidak mengandung pemutih.  Bukannya saya tidak suka menjadi lebih putih, hanya saja saya sangat concern dengan kesehatan saya, saya tidak ingin menjadi lebih cantik tapi merusak ginjal saya.

Ada beberapa manfaat yang saya dapatkan dengan mengonsumsi natur E antara lain :
1.  Menghaluskan tumit kaki yang pecah-pecah, kulit kaki lebih lembut dan tidak busik/kering.
2.  Mengurangi masalah bibir kering dan pecah-pecah.
3.  Kuku jempol kaki yang selalu retak-retak juga sembuh, penampilan kaki jauh lebih baik.

Saya menggunakan natur E dengan cara diminum dan bukan dioles, sehingga hasil yang saya dapatkan di kaki tentu juga saya dapatkan di seluruh bagian tubuh saya baik terlihat atau tidak.  Bukankah demikian?  Berbeda dengan pemutih yang dioleskan ke kulit, yang dioles menjadi putih tapi ginjal bekerja berat.

Vitamin E sepertinya memang benar bisa memperbaiki sel kulit dan meningkatkan elastisitasnya.  Sehingga saya berpendapat vitamin ini juga dapat membantu memperbaiki seluruh sel tubuh kita, jadi tidak hanya menyehatkan kulit tapi juga seluruh bagian di tubuh kita seperti ginjal, jantung, paru-paru dan organ lainnya.

Manfaat yang kita dapatkan dengan minum vitamin E bukan mencerahkan kulit, tetapi membuat kulit lebih sehat.  Sepertinya tidak perlu khawatir berlebihan dengan mengonsumsi suplemen, walaupun memang benar kita tidak boleh berlebihan.  Cara terbaik memang dengan mengonsumsi sumber alaminya, tetapi pola makan kita sehari-hari tidak dapat menjamin terpenuhi kebutuhan hariannya.

Biasanya saya hanya mengonsumsi vitamin ini sekali-sekali saja, sehari cukup satu kapsul dosis 100IU dan tidak perlu tiap hari.  Kalau kulit lagi kering banget, untuk perbaikan kondisi kulit saya minum vitamin ini tiap hari selama seminggu, setelah itu cukup 2/3 hari sekali saja.  Yang jelas kalau hari itu sudah cukup banyak konsumsi buah, tidak perlu minum vitamin lagi.

Sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, bukan hanya vitamin e tapi semua suplemen dan obat memang harus di batasi dan tidak boleh diminum secara terus menerus.  Agar nantinya tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh kita.

Saya rasa tidak berlebihan jika kita sekali-kali mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh kita.

Saya juga membuat sebuah review evoo (extra virgin olive oil), minyak ajaib yang bisa mengobati jerawat, bisul, gigitan semut/nyamuk, sampai gigitan lebah dan lipan. Baca ya di Sejuta manfaat minyak zaitun (evoo).  Khasiatnya beneran loh, sudah saya buktikan dalam 3 tahun terakhir ini.

Semoga bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung.